Guest book
Popular Posts
-
Artikel Ilmiah Non-Penelitian ANALISIS KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 MAPEL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: Dewi Wulandari NI...
-
Artikel Ilmiah Non-Penelitian PERBANDINGAN KEMAMPUAN SISTEM POLITIK DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DENGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ...
-
Artikel Ilmiah Non-Penelitian MODEL PEMBELAJARAN PKN Oleh: Dewi Wulandari NIM K6413020 Progam Studi Pendidikan Pancasila dan Ke...
-
Artikel Ilmiah TAMAN BALEKAMBANG SEBAGAI PEMBENTUK ESTETIKA KOTA SOLO Oleh: Dewi Wulandari NIM K6413020 Progam Studi Pendidik...
-
E PISTIMOLOGI M ULTIKULTURALISME Mahfud Choirul. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta : ...
-
Resensi MULTIKULTURALISME DAN KEWARGANEGARAAN DI MALAYSIA, SINGAPURA DAN INDONESIA Oleh: Dewi Wulandari NIM K6413020 Progam Stu...
-
Artikel Ilmiah Non-Penelitian PERENCANAAN PEMBELAJARAN PKN Oleh: Dewi Wulandari NIM K6413020 Progam Studi Pendidikan Pancasil...
-
Artikel Ilmiah Non-Penelitian PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Oleh: Dewi Wulandari NIM K6413020 Progam Studi Pendidikan...
-
Artikel Ilmiah Non-Penelitian KOMUNIKASI POLITIK Oleh: Dewi Wulandari NIM K6413020 Progam Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarg...
-
Artikel Ilmiah Non-Penelitian ANALISIS SISTEM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 DITINJAU DARI SISI KEDAULATAN RAKYAT & DEMOKRASI Oleh...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
About
Diberdayakan oleh Blogger.
Site Categories
Mengenai Saya
About
Rabu, 27 April 2016
Artikel Ilmiah Non-Penelitian
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PKN
Oleh: Dewi Wulandari
NIM K6413020
Progam Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
A.
Pendahuluan
Perencanaan pengajaran memainkan peran
penting dalam membantu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik.
Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses
pembelajaran berlangsung. Didalam merencanakan sebuah pembelajaran perlu bagi
guru atau pendidik untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan bidang studi,
mengelola pembelajaran yang baik yang mencangkup strategi, metode dan teknik
belajar yang tepat sesuai dengan bidang studi, dan juga sistem penilaiannya.
B.
Kompetensi
Guru PKn Yang Harus Dikembangkan
Guru mata pelajaran perlu memiliki semua standar
kompetensi sebagai guru yang profesional yaitu kompetensi paedagogik,
kepribadian, sosial dan profesional. Yang membedakan adalah dalam hal
kompetensi paedagogik, guru PKn harus mampu mempunyai kemampuan untuk mengelola
pembelajaran peserta didik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PKn. Sedangkan
dalam hal kompetensi profesional, guru PKn perlu memiliki kemampuan penguasaan
materi pembelajaran PKn secara luas dan komprehensif. Jadi yang membedakan kompetensi antara guru PKn dengan guru mata
pelajaran lainnya adalah kompetensi paedagogik dan profesional terkait dengan
mata pelajaran PKn.
1.
Kompetensi
Paedagogik Guru PKn
Berkaitan
dengan hal ini secara khusus guru PKn perlu memiliki
–
Pemahaman mengenai berbagai teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran PKn
–
Pengetahuan dan ketrampilan yang memadai
mengenai pendekatan, strategi, metode, dan tekhnik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dalam mata pelajaran PKn
–
Pemahaman yang baik mengenai tujuan
pembelajaran PKn
–
Pengetahuan dan ketrampilan yang benar
dalam hal pemilihan dan penataan materi PKn sekolah
–
Pemahaman yang baik mengenai media
pembelajaran dan sumber belajar yang relevan untuk PKn
–
Pemahaman yang baik tentag
prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar bidang PKn
–
Pengetahuan dan ketrampilan dalam
penelitian tindakan kelas bidang PKn
2.
Kompetensi
Profesional Guru PKn
Sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi inti guru mata pelajaran, hal yang membedakan kompetensi profesional
guru PKn dengan guru lainnya adalah kemampuan guru PKn untuk menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung PKn. Kemampuan ini
terbagi lagi menjadi 3 sub kompetensi, yaitu sebagai berikut;
1. Memahami
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
PKn
2. Memahami
substansi PKn yang meliputi kewarganegaraan/ civic knowledge, nilai dan sikap
kewarganegaraan/ civic disposition, dan ketrampilan kewarganegaraan/civic
skills
3. Menunjukkan
manfaat mata pelajaran PKn
–
Civic knowledge/Intellegent memiliki
kedudukan yang penting sebab untuk menjadi Warganegara yang ideal yaitu
warganegara yang “informed and reasoned decision maker” atau pengambil
keputusan yang cerdas dan logis diperlukan “Knowledge” atau pengetahuan.
–
Civic skill/participation memiliki
kedudukan yang juga penting sebab tujuan utama PKn adalah membentuk warganegara yang baik yaitu: Individu yang paham dan dapat melaksanakan hak dan
kewajibannya sebagai anggota masyarakat dan dapat berpartisipasi secara baik
pula dalam masyarakatnya
–
Civic virtue (disposition dan
commitment) memiliki kedudukan yang paling tinggi atau bisa disebut dengan
“mulia” sebab disinilah tertanam nilai-nilai kewarganegaraan yang paling luhur
dimana orang PPKn akan berbeda dengan orang hukum dan orang politik. Dimana
orang hukum akan berbicara tentang normatif dan orang politik akan berbicara
tentang praktik-empiris dalam mengkaji suatu fenomena atau peristiwa.
Keistimewaan civic virtue yang dimiliki oleh PPKn berada diantara dua hal tersebut,
yaitu mengkaji dari suatu landasan teori (atau bisa dibilang normatifnya) dan
berbicara mengenai implementasi yang seharusnya sesuai dengan teorinya, tidak
dapat dimanipulasi atau dibuat-buat.
C.
Pengelolaan
Pembelajaran Yang Baik Untuk PKn
1.
Strategi
Pembelajaran Yang Baik Untuk PKn
Strategi pembelajaran adalah suatu
prosedur yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan[1]. Strategi
pembelajaran sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru
secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah,
lingkungan serta tujuan khusus pembelajaran yang diinginkan [2].
Ada dua macam strategi pembelajaran,
yaitu strategi pembelajaran yang menekankan keaktifan guru (guru aktif/
pendekatan ekspositori) dan disisi lain ada strategi pembelajaran yang
menekankan keantifan siswa (siswa aktif/pendekaran discovery)
Jadi strategi pembelajaran yang baik dan
efektif untuk PKn adalah strategi pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa
(siswa aktif/pendekatan discovery). Discovery learning merupakan starategi
pembelajaran yang dirancang melalui penemuan. Jadi peserta didik belajar secara
intensif dengan mengikuti metode investigasi ilmiah dibawah supervisi guru.
Jadi belajar dirancang, disupervisi, diikuti metode investigasi
Model
umum investigasi ilmiah/studi kasus :
1. Sadar adanya masalah, tulis masalah sistemik
2. Menyarankan kemungkinan uji hipotesis
3. Pengumpulan bukti, mengadakan eksperimen, survey
4. Mengembangkan pernyataan pendukung data, uji hipotesis, tetapkan pola, kesimpulan
5. Menghasilkan data baru dan direvisi
2.
Model
Pembelajaran Yang Baik Untuk PKn
Setiap guru harus dapat memilih metode yang sesuai
untuk suatu mata pelajaran tertentu, materi tertentu, bahkan untuk peserta
didik tertentu. Banyak jenis model pembelajaran yang dikembangkan saat ini,
demikian metode pembelajaran. Tiap model maupun metode pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Disinilah
perlunya seorang guru untuk memahami setiap model maupun metode pembelajaran yang
ada sehingga dapat memilih sesuai yang diinginkan.
Metode/model pembelajaran yang paling
tepat dan layak digunakan untuk PKn adalah model pembelajaran berbasis
portofolio. Dalam model Pembelajaran Berbasis Portofolio siswa dituntut untuk
berpikir cerdas, kreatif, parsitipatif, prospektif dan bertanggung jawab.
Sebagai suatu proses pedagogis, portofolio adalah collection of learning
experience yang terdapat dalam pikiran peserta didik yang berwujud pengetahuan,
ketrampilan dan sikap (Dasim Budimansyah, 2002). Portofolion diwujudkan dalam
bentuk penilaian yakni jenis penilaian portofolio dan bentuk pembelajaran yakni
model pembelajaran berbasis portofolio.
Model pembelajaran berbasis portofolio
dalam PKn merupakan bentuk dari praktek belajar pendidikan kewarganegaraan
melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Secara
garis besar, model pembelajaran berbasis portofolio dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Mengidentifikasi masalah
b.
Memilih satu masalah
c.
Mengumpulkan informasi
d.
Membuat portofolio ( dalam bentuk
tayangan)
e.
Menyajikan portofolio ( seksi
penayangan dan seksi dokumentasi)
f.
Refleksi
Dalam
langkah ini kelas dibagi menjadi 4 kelompok portofolio, yaitu
a)
Kelompok portofolio I dengan tugas Menjelaskan Masalah
b)
Kelompok portofolio II dengan tugas
Mengkaji Alternatif Pemecahan Masalah atau
Menilai Kebijakan Alternatif
c)
Kelompok portofolio III dengan
tugas Mengusulkan Kebijakan Pemecahan
Masalah atau Menilai Kebijakan
Publik
d)
Kelompok portofolio IV dengan tugas
Membuat Rencana Tindakan
Kriteria
menilai portofolio
a.
Kelengkapan
b.
Kejelasan
c.
Informasi
d.
Dukungan
e.
Grafik
f.
Dokumentasi
g.
Kekonstutisionalan
3.
Tekhnik
Pembelajaran Yang Baik Untuk PKn
Tekhnik dapat disamakan dengan metode
yaitu jalan atau alat yang digunakan guru untuk mengarahkan kegiatan siswa kearah
tujuan. Ada pula yang berpendapat metode berbeda dengan tekhnik. Metode
bersifat operasional sedang tekhnik bersifat implementatif. Misal dua orang
sama-sama menggunakan metode ceramah namun bisa jadi hasilnya berbeda sebab
mempunyai tekhnik yang berbeda dalam penggunaan metode ceramah tersebut.
2.3
Contoh Penyusunan Silabus dan RPP Mata Pelajaran PKn
2.3.1
Contoh Model Silabus Mata Pelajaran PKn (Kurikulum KTSP)
SILABUS
PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : X
Semester
: 1
Standar
Kompetensi : 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
Alokasi Waktu :
6 X 45 Menit
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Sumber Belajar
|
3.1
Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
|
pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
- Pengertian dan macam- macam HAM
-Upaya pemerintah dalam menegakan HAM
-Instrumen atau dasar hukum yang mengatur HAM
-Peran masyarakat dalam menegakan HAM
|
Mengkaji dari berbagai pustaka (buku paket dan sumber lain) tentang pengertian, macam- macam instrumen
HAM
Mendiskusikan artikel tentang upaya pemajuan,
penghormatan, dan penegakan HAM yang
dilakukan pemerintah, individu dan masyarakat
|
- Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM yang dilakukan
pemerintah
- Menentukan instrumen HAM nasional
- Mendeskripsikan upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM yang dilakukan oleh
individu dan masyarakat
|
- Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
- Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk lainnya)
- Presentasi
|
- Buku Kewarganegaraan Esis Kelas X, karangan Dra.
Retno Listyarti
- Fakih Mansour, Antonius M. Indrianto, Eko Prasetyo,
(2003), Menegakkan Keadilan dan Kemanusiaan, Pogunglor C-145, Yogyakarta:
Insist Press.
-Mansyur Effendi, ( 1993), HAM, Jakarta, GI
|
2.3.2
Contoh Model RPP Mata Pelajaran PKn (Kurikulum KTSP)
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
I.
STANDAR
KOMPETENSI
3. Menampilkan
peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
II. KOMPETENSI DASAR
3.1.
Menganalisis upaya pemajuan, dan penegakan HAM
III.
INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
No
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
1
|
Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan pemerintah
|
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Mandiri
|
2
|
Menentukan
instumen HAM nasional
|
|
3
|
Mendeskripsikan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM yang dilakukan oleh individu dan
masyarakat
|
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif :
· Percaya
diri (keteguhan hati, optimis).
· Berorientasi
pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
· Pengambil
resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
· Orientasi
ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
IV. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan pokok
pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :



IV.
STRATEGI
PEMBELAJARAN
No.
|
Kegiatan
Belajar
|
Waktu (Menit)
|
Aspek
lifeskill yang dikembangkan
|
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
1.
|
Pendahuluan
- Memberikan salam siswa
- Mengabsen dan
mengetahui kondisi siswa
|
15’
|
- Disiplin
- Kerjasama
- Keterampilan
|
|
2.
|
Kegiatan
Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
F Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM yang dilakukan
pemerintah
F Menjelaskan upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM yang dilakukan oleh
individu dan masyarakat.
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
F Diskusi Kelompok tentang instrumen
HAM nasional.
F Guru menugaskan siswa untuk menjelaskan upaya pemajuan,
penghormatan, dan penegakan HAM yang
dilakukan oleh individu dan masyarakat.
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
F Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
F Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
|
55’
|
- Kerjasama
- Kesungguhan
- Disiplin
- Uji diri
|
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Mandiri
|
3.
|
Penutup
- Evaluasi / Tanya jawab
- Penenangan
|
20’
|
- Pengendalian diri
|
V.
STRATEGI
PEMBELAJARAN
Tatap
Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
·
Menganalisis upaya pemajuan, dan penegakan HAM
|
· Menentukan instumen HAM nasional
|
·
Siswa dapat Mendeskripsikan
upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM yang dilakukan oleh
individu dan masyarakat
|
VI. PERANGKAT
PEMBELAJARAN
1.
Buku Paket PKn
Kelas X
2.
UUD 1945 yang Telah
Diamandemen
3.
Buku Kewarganegaraan Esis Kelas X, karangan Dra.
Retno Listyarti
4.
Fakih Mansour,
Antonius M. Indrianto, Eko Prasetyo, (2003), Menegakkan Keadilan dan Kemanusiaan, Pogunglor C-145, Yogyakarta:
Insist Press.
5.
Mansyur Effendi, (
1993), HAM, Jakarta, GI
6.
Lembar Kerja Siswa
VII. PENILAIAN
DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Kognitif
2. Penilaian Afektif
Surakarta,
April 2015
Kepala Sekolah Guru
Mapel
(.......................) (.....................)
2.4
Sistem Penilaian
Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup:
1. Penilaian
otentik
2. Penilaian
diri
3. Penilaian
berbasis portofolio
4. Ulangan
harian
5. Ulangan
tengah semester dan
6. Ulangan
akhir semester
Tekhnik Penilaian
1.
Penilaian
Aspek Sikap
a. Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain:
–
Ketaatan
beribadah
–
Berperilaku
syukur
–
Berdoa
sebelum & sesudah melakukan kegiatan
–
Toleransi
dalam beribadah
b. Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain:
–
Jujur
–
Disiplin
–
Tanggung
jawab
–
Santun
–
Peduli
–
Percaya
diri
–
Bisa
ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain,
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui:
1.
Observasi,
2.
Penilaian
diri,
3.
Penilaian
antar teman,
4.
Jurnal
selama proses pembelajaran berlangsung, dan tidak hanya di dalam kelas.
2.
Penilaian
Aspek Pengetahuan dapat dilakukan melalui
a. Tes
Tertulis
b. Tes
Lisan
c. Penugasan
3.
Penilaian
Aspek Ketrampilan
a. Penilaian
Kinerja
b. Penilaian
Proyek
–
Kemampuan pengelolaan
–
Keaslian
c. Penilaian
Portofolio
D.
Kesimpulan
Guru mata pelajaran perlu memiliki semua standar
kompetensi sebagai guru yang profesional yaitu kompetensi paedagogik,
kepribadian, sosial dan profesional. Yang membedakan adalah dalam hal
kompetensi paedagogik, guru PKn harus mampu mempunyai kemampuan untuk mengelola
pembelajaran peserta didik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PKn.
Sedangkan dalam hal kompetensi profesional, guru PKn perlu memiliki kemampuan
penguasaan materi pembelajaran PKn secara luas dan komprehensif.
Strategi pembelajaran yang baik dan
efektif untuk PKn adalah strategi pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa
(siswa aktif/pendekatan discovery). Discovery learning merupakan starategi
pembelajaran yang dirancang melalui penemuan. Jadi peserta didik belajar secara
intensif dengan mengikuti metode investigasi ilmiah dibawah supervisi guru.
Jadi belajar dirancang, disupervisi, diikuti metode investigasi
Metode/model pembelajaran yang paling
tepat dan layak digunakan untuk PKn adalah model pembelajaran berbasis
portofolio. Dalam model Pembelajaran Berbasis Portofolio siswa dituntut untuk
berpikir cerdas, kreatif, parsitipatif, prospektif dan bertanggung jawab.
Sebagai suatu proses pedagogis, portofolio adalah collection of learning
experience yang terdapat dalam pikiran peserta didik yang berwujud pengetahuan,
ketrampilan dan sikap (Dasim Budimansyah, 2002). Portofolion diwujudkan dalam
bentuk penilaian yakni jenis penilaian portofolio dan bentuk pembelajaran yakni
model pembelajaran berbasis portofolio.
Tekhnik dapat disamakan dengan metode
yaitu jalan atau alat yang digunakan guru untuk mengarahkan kegiatan siswa
kearah tujuan. Ada pula yang berpendapat metode berbeda dengan tekhnik. Metode
bersifat operasional sedang tekhnik bersifat implementatif. Misal dua orang
sama-sama menggunakan metode ceramah namun bisa jadi hasilnya berbeda sebab
mempunyai tekhnik yang berbeda dalam penggunaan metode ceramah tersebut.
Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup:
1. Penilaian
otentik
2. Penilaian
diri
3. Penilaian
berbasis portofolio
4. Ulangan
harian
6. Ulangan
akhir semester
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung:PT.
Remaja Rosdakarya
Winarno.2014. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Isi, Strategi, dan Penilaian. Jakarta:Bumi
Aksara
[1] Winarno.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan,
Isi, Strategi dan Penilaia. (Jakarta:Bumi Aksara, 2014) hal 73
[2] Ibid hal 73
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar