Guest book

script cbox kamu
Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Sumber : http://ramadhanlmzero.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-buku-tamu-keren-di-blog.html#ixzz47H4OJJnc

Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Site Categories

About

Rabu, 27 April 2016


Artikel Ilmiah Non-Penelitian
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PKN
Oleh: Dewi Wulandari
NIM K6413020
Progam Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
A.    Pendahuluan
Perencanaan pengajaran memainkan peran penting dalam membantu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Didalam merencanakan sebuah pembelajaran perlu bagi guru atau pendidik untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan bidang studi, mengelola pembelajaran yang baik yang mencangkup strategi, metode dan teknik belajar yang tepat sesuai dengan bidang studi, dan juga sistem penilaiannya.
B.     Kompetensi Guru PKn Yang Harus Dikembangkan
Guru mata pelajaran perlu memiliki semua standar kompetensi sebagai guru yang profesional yaitu kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Yang membedakan adalah dalam hal kompetensi paedagogik, guru PKn harus mampu mempunyai kemampuan untuk mengelola pembelajaran peserta didik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PKn. Sedangkan dalam hal kompetensi profesional, guru PKn perlu memiliki kemampuan penguasaan materi pembelajaran PKn secara luas dan komprehensif. Jadi yang membedakan kompetensi antara guru PKn dengan guru mata pelajaran lainnya adalah kompetensi paedagogik dan profesional terkait dengan mata pelajaran PKn.
1.      Kompetensi Paedagogik Guru PKn
Berkaitan dengan hal ini secara khusus guru PKn perlu memiliki
          Pemahaman mengenai berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran PKn
          Pengetahuan dan ketrampilan yang memadai mengenai pendekatan, strategi, metode, dan tekhnik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran PKn
          Pemahaman yang baik mengenai tujuan pembelajaran PKn
          Pengetahuan dan ketrampilan yang benar dalam hal pemilihan dan penataan materi PKn sekolah
          Pemahaman yang baik mengenai media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan untuk PKn
          Pemahaman yang baik tentag prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar bidang PKn
          Pengetahuan dan ketrampilan dalam penelitian tindakan kelas bidang PKn
2.      Kompetensi Profesional Guru PKn
Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi inti guru mata pelajaran, hal yang membedakan kompetensi profesional guru PKn dengan guru lainnya adalah kemampuan guru PKn untuk menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung PKn. Kemampuan ini terbagi lagi menjadi 3 sub kompetensi, yaitu sebagai berikut;
1.      Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran PKn
2.      Memahami substansi PKn yang meliputi kewarganegaraan/ civic knowledge, nilai dan sikap kewarganegaraan/ civic disposition, dan ketrampilan kewarganegaraan/civic skills
3.      Menunjukkan manfaat mata pelajaran PKn
          Civic knowledge/Intellegent memiliki kedudukan yang penting sebab untuk menjadi Warganegara yang ideal yaitu warganegara yang “informed and reasoned decision maker” atau pengambil keputusan yang cerdas dan logis diperlukan “Knowledge” atau pengetahuan.
          Civic skill/participation memiliki kedudukan yang juga penting sebab tujuan utama PKn adalah membentuk warganegara yang baik yaitu: Individu yang paham dan dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat dan dapat berpartisipasi secara baik pula dalam masyarakatnya
          Civic virtue (disposition dan commitment) memiliki kedudukan yang paling tinggi atau bisa disebut dengan “mulia” sebab disinilah tertanam nilai-nilai kewarganegaraan yang paling luhur dimana orang PPKn akan berbeda dengan orang hukum dan orang politik. Dimana orang hukum akan berbicara tentang normatif dan orang politik akan berbicara tentang praktik-empiris dalam mengkaji suatu fenomena atau peristiwa. Keistimewaan civic virtue yang dimiliki oleh PPKn berada diantara dua hal tersebut, yaitu mengkaji dari suatu landasan teori (atau bisa dibilang normatifnya) dan berbicara mengenai implementasi yang seharusnya sesuai dengan teorinya, tidak dapat dimanipulasi atau dibuat-buat.
C.    Pengelolaan Pembelajaran Yang Baik Untuk PKn
1.      Strategi Pembelajaran Yang Baik Untuk PKn
Strategi pembelajaran adalah suatu prosedur yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan[1]. Strategi pembelajaran sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi sekolah, lingkungan serta tujuan khusus pembelajaran yang diinginkan [2].
Ada dua macam strategi pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran yang menekankan keaktifan guru (guru aktif/ pendekatan ekspositori) dan disisi lain ada strategi pembelajaran yang menekankan keantifan siswa (siswa aktif/pendekaran discovery)
Jadi strategi pembelajaran yang baik dan efektif untuk PKn adalah strategi pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa (siswa aktif/pendekatan discovery). Discovery learning merupakan starategi pembelajaran yang dirancang melalui penemuan. Jadi peserta didik belajar secara intensif dengan mengikuti metode investigasi ilmiah dibawah supervisi guru. Jadi belajar dirancang, disupervisi, diikuti metode investigasi
Model umum investigasi ilmiah/studi kasus :
1. Sadar adanya masalah, tulis masalah sistemik
2. Menyarankan kemungkinan uji hipotesis
3. Pengumpulan bukti, mengadakan eksperimen, survey
4.  Mengembangkan pernyataan pendukung data, uji hipotesis, tetapkan pola, kesimpulan
5. Menghasilkan data baru dan direvisi 
                                 
2.      Model Pembelajaran Yang Baik Untuk PKn
Setiap guru harus dapat memilih metode yang sesuai untuk suatu mata pelajaran tertentu, materi tertentu, bahkan untuk peserta didik tertentu. Banyak jenis model pembelajaran yang dikembangkan saat ini, demikian metode pembelajaran. Tiap model maupun metode pembelajaran memiliki karakteristik tertentu dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Disinilah perlunya seorang guru untuk memahami setiap model maupun metode pembelajaran yang ada sehingga dapat memilih sesuai yang diinginkan. 
Metode/model pembelajaran yang paling tepat dan layak digunakan untuk PKn adalah model pembelajaran berbasis portofolio. Dalam model Pembelajaran Berbasis Portofolio siswa dituntut untuk berpikir cerdas, kreatif, parsitipatif, prospektif dan bertanggung jawab. Sebagai suatu proses pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat dalam pikiran peserta didik yang berwujud pengetahuan, ketrampilan dan sikap (Dasim Budimansyah, 2002). Portofolion diwujudkan dalam bentuk penilaian yakni jenis penilaian portofolio dan bentuk pembelajaran yakni model pembelajaran berbasis portofolio.
Model pembelajaran berbasis portofolio dalam PKn merupakan bentuk dari praktek belajar pendidikan kewarganegaraan melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Secara garis besar, model pembelajaran berbasis portofolio dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.      Mengidentifikasi masalah
b.      Memilih satu masalah
c.       Mengumpulkan informasi
d.      Membuat portofolio ( dalam bentuk tayangan)
e.       Menyajikan portofolio ( seksi penayangan dan seksi dokumentasi)
f.        Refleksi
Dalam langkah ini kelas dibagi menjadi 4 kelompok portofolio, yaitu
a)      Kelompok portofolio I dengan tugas Menjelaskan Masalah
b)      Kelompok portofolio II dengan tugas Mengkaji Alternatif Pemecahan Masalah atau Menilai Kebijakan Alternatif
c)      Kelompok portofolio III dengan tugas Mengusulkan Kebijakan Pemecahan Masalah atau Menilai Kebijakan Publik
d)      Kelompok portofolio IV dengan tugas Membuat Rencana Tindakan
Kriteria menilai portofolio
a.      Kelengkapan
b.      Kejelasan
c.       Informasi
d.      Dukungan
e.       Grafik
f.        Dokumentasi
g.      Kekonstutisionalan
3.      Tekhnik Pembelajaran Yang Baik Untuk PKn
Tekhnik dapat disamakan dengan metode yaitu jalan atau alat yang digunakan guru untuk mengarahkan kegiatan siswa kearah tujuan. Ada pula yang berpendapat metode berbeda dengan tekhnik. Metode bersifat operasional sedang tekhnik bersifat implementatif. Misal dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah namun bisa jadi hasilnya berbeda sebab mempunyai tekhnik yang berbeda dalam penggunaan metode ceramah tersebut.
2.3 Contoh Penyusunan Silabus dan RPP Mata Pelajaran PKn
2.3.1 Contoh Model Silabus Mata Pelajaran PKn (Kurikulum KTSP)
SILABUS  PEMBELAJARAN
Nama Sekolah           :
Mata Pelajaran           : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas                            : X
Semester                      : 1
Standar Kompetensi : 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,                                               penghormatan dan perlindungan Hak Asasi                                                                Manusia (HAM) 
Alokasi Waktu           :  6 X 45 Menit
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Sumber Belajar
3.1 Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM
- Pengertian dan macam- macam HAM
-Upaya pemerintah dalam menegakan HAM
-Instrumen atau dasar hukum yang mengatur HAM
-Peran masyarakat dalam menegakan HAM
Mengkaji dari berbagai pustaka (buku paket dan  sumber lain)  tentang pengertian, macam- macam instrumen HAM
Mendiskusikan artikel tentang upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan pemerintah, individu dan masyarakat
- Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan pemerintah
- Menentukan instrumen HAM nasional
- Mendeskripsikan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan oleh individu dan masyarakat
- Non tes: Performance tes (tugas kelompok/ individu)
- Tes tertulis (Uraian, pilihan ganda, bentuk  lainnya)
- Presentasi

- Buku Kewarganegaraan Esis Kelas X, karangan Dra. Retno Listyarti
- Fakih Mansour, Antonius M. Indrianto, Eko Prasetyo, (2003), Menegakkan Keadilan dan Kemanusiaan, Pogunglor C-145, Yogyakarta: Insist Press.
-Mansyur Effendi, ( 1993), HAM, Jakarta, GI

2.3.2 Contoh Model RPP Mata Pelajaran PKn (Kurikulum KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah           :          
Mata Pelajaran          : PKn
Materi Pokok             : Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
Kelas/Semester          : X/1
Alokasi Waktu           : 2 x 45 Menit

       I.      STANDAR KOMPETENSI
         3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
    II.      KOMPETENSI DASAR
         3.1. Menganalisis upaya pemajuan, dan penegakan HAM
 III.      INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
No
Indikator Pencapaian Kompetensi
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1
Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan pemerintah
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Mandiri
2
Menentukan instumen HAM nasional
3
Mendeskripsikan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan oleh individu dan masyarakat

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
·   Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
·   Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
·   Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
·   Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
IV.   Tujuan Pembelajaran  :
        Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :
*            Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan pemerintah
*            Menentukan instrumen HAM nasional
*            Mendeskripsikan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan oleh individu dan masyarakat
 IV.      STRATEGI PEMBELAJARAN
No.
Kegiatan Belajar
Waktu (Menit)
Aspek lifeskill yang dikembangkan
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1.
Pendahuluan
-  Memberikan salam siswa
-  Mengabsen dan mengetahui kondisi siswa
15’
-  Disiplin
-  Kerjasama
-  Keterampilan

2.
Kegiatan Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
F Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan pemerintah
F Menjelaskan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan oleh individu dan masyarakat.
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
F Diskusi Kelompok tentang instrumen HAM nasional.
F Guru menugaskan siswa untuk menjelaskan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan oleh individu dan masyarakat.
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
F Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
F Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
55’
-  Kerjasama
-  Kesungguhan
-  Disiplin
-  Uji diri
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab
Mandiri
3.
Penutup
-  Evaluasi / Tanya jawab
-  Penenangan
20’
- Pengendalian diri



    V.      STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka
Terstruktur
Mandiri
·         Menganalisis upaya pemajuan, dan penegakan HAM
·     Menentukan instumen HAM nasional
·     Siswa dapat Mendeskripsikan upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan  HAM yang dilakukan oleh individu dan masyarakat

 VI.      PERANGKAT PEMBELAJARAN
1.      Buku Paket PKn Kelas X
2.      UUD 1945 yang Telah Diamandemen
3.      Buku Kewarganegaraan Esis Kelas X, karangan Dra. Retno Listyarti
4.      Fakih Mansour, Antonius M. Indrianto, Eko Prasetyo, (2003), Menegakkan Keadilan dan Kemanusiaan, Pogunglor C-145, Yogyakarta: Insist Press.
5.      Mansyur Effendi, ( 1993), HAM, Jakarta, GI
6.      Lembar Kerja Siswa


VII.      PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
         1.      Penilaian Kognitif
         2.      Penilaian Afektif


                                                                                    Surakarta,  April 2015         
Kepala Sekolah                                             Guru Mapel


(.......................)                                               (.....................)

2.4 Sistem Penilaian
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
1.      Penilaian otentik
2.      Penilaian diri
3.      Penilaian berbasis portofolio
4.      Ulangan harian
5.      Ulangan tengah semester dan
6.      Ulangan akhir semester
Tekhnik Penilaian
1.      Penilaian Aspek Sikap
a.       Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain:
          Ketaatan beribadah
          Berperilaku syukur
          Berdoa sebelum & sesudah melakukan kegiatan
          Toleransi dalam beribadah
b.      Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain:
          Jujur
          Disiplin
          Tanggung jawab
          Santun
          Peduli
          Percaya diri
          Bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain,
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui:
1.         Observasi,
2.         Penilaian diri,
3.         Penilaian antar teman,
4.         Jurnal selama proses pembelajaran berlangsung, dan tidak hanya di dalam kelas.
2.      Penilaian Aspek Pengetahuan dapat dilakukan melalui
a.       Tes Tertulis
b.      Tes Lisan
c.       Penugasan
3.      Penilaian Aspek Ketrampilan
a.       Penilaian Kinerja
b.      Penilaian Proyek
          Kemampuan pengelolaan
          Keaslian
c.       Penilaian Portofolio
D.    Kesimpulan
Guru mata pelajaran perlu memiliki semua standar kompetensi sebagai guru yang profesional yaitu kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Yang membedakan adalah dalam hal kompetensi paedagogik, guru PKn harus mampu mempunyai kemampuan untuk mengelola pembelajaran peserta didik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PKn. Sedangkan dalam hal kompetensi profesional, guru PKn perlu memiliki kemampuan penguasaan materi pembelajaran PKn secara luas dan komprehensif.
Strategi pembelajaran yang baik dan efektif untuk PKn adalah strategi pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa (siswa aktif/pendekatan discovery). Discovery learning merupakan starategi pembelajaran yang dirancang melalui penemuan. Jadi peserta didik belajar secara intensif dengan mengikuti metode investigasi ilmiah dibawah supervisi guru. Jadi belajar dirancang, disupervisi, diikuti metode investigasi
Metode/model pembelajaran yang paling tepat dan layak digunakan untuk PKn adalah model pembelajaran berbasis portofolio. Dalam model Pembelajaran Berbasis Portofolio siswa dituntut untuk berpikir cerdas, kreatif, parsitipatif, prospektif dan bertanggung jawab. Sebagai suatu proses pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat dalam pikiran peserta didik yang berwujud pengetahuan, ketrampilan dan sikap (Dasim Budimansyah, 2002). Portofolion diwujudkan dalam bentuk penilaian yakni jenis penilaian portofolio dan bentuk pembelajaran yakni model pembelajaran berbasis portofolio.
Tekhnik dapat disamakan dengan metode yaitu jalan atau alat yang digunakan guru untuk mengarahkan kegiatan siswa kearah tujuan. Ada pula yang berpendapat metode berbeda dengan tekhnik. Metode bersifat operasional sedang tekhnik bersifat implementatif. Misal dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah namun bisa jadi hasilnya berbeda sebab mempunyai tekhnik yang berbeda dalam penggunaan metode ceramah tersebut.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
1.      Penilaian otentik
2.      Penilaian diri
3.      Penilaian berbasis portofolio
4.      Ulangan harian
5.      Ulangan tengah semester dan
6.      Ulangan akhir semester
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
Winarno.2014. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Isi, Strategi, dan Penilaian. Jakarta:Bumi Aksara








[1] Winarno. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Isi, Strategi dan Penilaia. (Jakarta:Bumi Aksara, 2014) hal 73
[2] Ibid hal 73

0 komentar: