Guest book

script cbox kamu
Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini
Sumber : http://ramadhanlmzero.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-buku-tamu-keren-di-blog.html#ixzz47H4OJJnc

Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Site Categories

About

Rabu, 27 April 2016


Artikel Ilmiah Non-Penelitian
PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
Oleh: Dewi Wulandari
NIM K6413020
Progam Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
A.    Pendahuluan
Tujuan pendidikan adalah untuk menjadikan warga negara yang baik haruslah menjadi kepedulian utama suatu bangsa. Pendidikan Ilmu Sosial yang berkembang di Indonesia didasarkan pada materi yang dianggap penting dan relevan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Materi tersebut disusun dengan mengkaji masalah yang ada disekitar kemudian mengumpulkan informasi yang berupa fakta di lapangan lalu difikirkan sebuah konsep yang melahirkan suatu teori yang berupa dalil yang dapat melahirkan hukum baru. Teori tersebut akan tetap bertahan selama belum muncul teori yang baru.  Pendekatan yang dipakai dalam Pendidikan Ilmu Sosial yakni ada 3 yaitu pendekatan secara terpisah, pendekatan yang berhubungan dan pendekatan yang terpadu. Makalah ini disusun untuk memberikan ulasan singkat mengenai pendekatan-pendekatan tersebut serta mencoba memberikan sedikit contoh dari ketiga pendekatan tersebut.
B.     Pendekatan Terpisah
Melalui pendidikan ilmu sosial yang diajarkan secara terpisah cara berfikir intelektual akan terlatih dengan baik. Pembelajaran akan menjurus pada cara berfikir, prosedur kerja, dan memahami berbagai pengertian teori-teori serta konsep penting dalam disiplin ilmu pengetahuan secara jelas. Pemikiran kritis, keterampilan prosedural dan proses hanya dimiliki oleh setiap disiplin secara terpisah-pisah. Pemikiran pendidikan yang demikian berkembang di Indonesia bahkan dapat dikatakan bahwa ilmuan di luar bidang pendidikan pada dasarnya memiliki pemikiran yang demikian. 
Pendidikan ilmu sosial yang menggunakan pendekatan terpisah lebih menguntungkan siswa karena siswa tidak perlu berfikir dalam dimensi yang sangat luas. Sudah sejak awal cara berfikir siswa terkendali untuk memperhatikan hal-hal tertentu yang menjadi kepedulian ilmu itu. Apa hubungannya fenomena yang dikaji dengan sesuatu yang serupa atau hampir sama yang menjadi kajian disiplin ilmu lainnya bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan.
Pada dasarnya ilmu adalah suatu hasil kajian abstrak terhadap fenomena yang ada. Fenomena itu berasal dari suatu kegiatan utuh lapangan yang dilakukan oleh sekolompok manusia. Contoh dari pendekatan terpisah ini misalnya meninjau tentang masalah ekonomi saja,
Bapak Warsito adalah seorang pengusaha batik yang sangat terkenal di Kota Solo. Usaha batik tersebut ia rintis selama 5 tahun yang lalu dan berkat usaha beliau sekarang mempunyai otlet-otlet yang tersebar di Kota Solo.  Bapak Warsito menjual batik-batik tersebut mulai dari kisaran harga Rp. 50.000 sampai dengan jutaan rupiah tergantung kwalitas kain yang digunakan. Bapak Warsito menjual batiknya dengan harga yang murah ketika konsumen membeli secara grosir. Jika sebuah baju dijual dengan harga Rp. 75.000 maka harga baju tersebut menjadi Rp. 70.000 ketika konsumen membeli secara grosir. Omset penjualan yang dapat diperoleh dari 4 otlet itu berkisar 80-100 juta perbulan. Penjualan meningkat tajam ketika menjelang lebaran. Berkat suksesnya usaha batik tersebut, Bapak Warsito dapat mencukupi semua keperluan hidup keluarganya dan dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang pendidikan tinggi di luar negeri.
C.    Pendekatan Berhubungan
Keterhubungan fenomena akan memberikan konsekuensi terhadap keterhubungan antardisiplin ilmu-ilmu sosial. keterhubungan ilmu itu akan memberikan dampak pendidikan yang sangat luas tanpa kehilangan arti dan pemikiran dalam disiplin. Pendekatan berhubungan atau korelasi yang bersifat interdisiplin yaitu satu disiplin ilmu-ilmu sosial yang dijadikan disiplin utama dalam mengungkapkan dan menjadi andalan dalam melihat suatu masalah. Kemudian untuk memantapkan kajian maka disiplin utama tadi dibantu oleh berbagai disiplin lain dalam ilmu-ilmu sosial, bahkan apabila perlu diluar ilmu sosial.
Contoh dari penerapan pendekatan ini yaitu menghubungkan aspek ekonomi dengan aspek geografi :
Beberapa kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan sebagainya. Tingkat perekonomian yang rendah membuat masyarakat di kota besar seperti di Jakarta cenderung melakukan  tindak kejahatan seperti perampokan. Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat yang tidak dibarengi dengan ketersediannya sumber daya dan lahan yang cukup membuat pemenuhan kebutuhan sangat sulit dilakukan sehingga keadaan tersebut menyebabkan munculnya pemukiman-pemukiman kumuh yang padat penduduk. Masalah yang muncul dari pemukiman yang padat tersebut adalah sampah yang pada akhirnya hanya dibuang disungai yang memicu terjadinya banjir. Keadaan tersebut sangat memprihatinkan jika terjadi di Ibukota negara yang menjadi tempat pusat pemerintahan negara.
Dari contoh uraian di atas, bagaimana mereka berupaya memenuhi kebutuhan hidup di kota besar yang faktanya sangat sulit mencari pekerjaan dan sebagainya yang merupakan kajian dalam aspek ekonomi. Kemudian kajian ekonomi tersebut dilanjutkan dengan masalah geografis yaitu terbatasnya lahan sehingga memunculkan pemukiman-pemukiman penduduk yang padat dan kumuh.
D.    Pendekatan Terpadu
Bentuk pendekatan yang ketiga ini yaitu dinamakan multidisiplin atau keterpaduan. Dalam pendekatan ini setiap kedudukan setiap disiplin ilmu dianggap sama, problema yang sama dikaji dalam berbagai dimensi dengan pendekatan ilmu yang struktural. Pendekatan ini dapat dikembangkan lebih mudah di tingkat kurikulum. Pengembangan kurikulum Pendidikan Ilmu Sosial akan dapat mengemukakan berbagai topik dari suatu tema kehidupan besar dengan bantuan dari berbagai ahli disiplin ilmu. Dalam tingkat pengajaran, pendekatan semacaam ini dapat dilakukan tetapi tidak mungkin dilakukan setiap guru. Guru harus dapat memanfaatkan guru lain dalam bentuk pengajaran tim atau diskusi panel dikelas. Contoh bentuk penerapan pendekatan terpadu :
Kota solo yang sekarang ini terkenal karena kebudayaan dan masyarakatnya yang ramah menjadikan kota solo itu sendiri sebagai tempat tujuan wisata yang banyak digemari oleh wisatawan domestik maupun manca negara (aspek geografis). Sebagai tempat yang memiliki potensi tujuan wisata, di kota solo ada sebuah perkampungan yang diberi nama kampung batik laweyan yang menjual berbagai kerajinan yang terbuat dari kain batik. Usaha batik itu muncul karena pengrajin batik meilhat adanya peluang usaha yang cukup menjanjikan (aspek ekonomi). Mulai pada tahun 2008 diselenggarakan sebuah festival yaitu Solo Batik Carnival yang bertujuan untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kota Solo. Acara ini diselenggarakan atas inisiatif dari Walikota Solo yang sekarang ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta karena sosoknya yang sangat merakyat dan bijaksana (politik). Batik diajadikan sebagai bahan utama pembuatan kostum yang akan digunakan pada saat festival sehingga digunakan sebagai ajang pengenalan warisan kebudayaan Kota Solo.
E.     Simpulan
Melalui pendidikan ilmu sosial yang diajarkan secara terpisah cara berfikir intelektual akan terlatih dengan baik. Pembelajaran akan menjurus pada cara berfikir, prosedur kerja, dan memahami berbagai pengertian teori-teori serta konsep penting dalam disiplin ilmu pengetahuan secara jelas. Pemikiran kritis, keterampilan prosedural dan proses hanya dimiliki oleh setiap disiplin secara terpisah-pisah. Pemikiran pendidikan yang demikian berkembang di Indonesia bahkan dapat dikatakan bahwa ilmuan di luar bidang pendidikan pada dasarnya memiliki pemikiran yang demikian. 
Keterhubungan fenomena akan memberikan konsekuensi terhadap keterhubungan antardisiplin ilmu-ilmu sosial. keterhubungan ilmu itu akan memberikan dampak pendidikan yang sangat luas tanpa kehilangan arti dan pemikiran dalam disiplin. Pendekatan berhubungan atau korelasi yang bersifat interdisiplin yaitu satu disiplin ilmu-ilmu sosial yang dijadikan disiplin utama dalam mengungkapkan dan menjadi andalan dalam melihat suatu masalah. Kemudian untuk memantapkan kajian maka disiplin utama tadi dibantu oleh berbagai disiplin lain dalam ilmu-ilmu sosial, bahkan apabila perlu diluar ilmu sosial.
Bentuk pendekatan yang ketiga ini yaitu dinamakan multidisiplin atau keterpaduan. Dalam pendekatan ini setiap kedudukan setiap disiplin ilmu dianggap sama, problema yang sama dikaji dalam berbagai dimensi dengan pendekatan ilmu yang struktural. Pendekatan ini dapat dikembangkan lebih mudah di tingkat kurikulum. Pengembangan kurikulum Pendidikan Ilmu Sosial akan dapat mengemukakan berbagai topik dari suatu tema kehidupan besar dengan bantuan dari berbagai ahli disiplin ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Hassan, S Hamid. Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta. 1996

0 komentar: